"Belajar Bikin Gambar AI dari NOL! GABUNG SEKARANG!

Potensi Bisnis Kuliner Halal Dalam Kurun Pandemi Covid-19

Potensi Bisnis Makanan Halal dalam Masa Pandemi Covid-19 - Pembahasan ihwal Covid-19 sampai kini masih menjadi topik hangat untuk diperbincangkan. Virus Covid 19 telah mengancam seluruh negara di dunia dan menunjukkan efek signifkan kepada berbagai sektor dalam kehidupan. Namun sampai ketika ini, Covid-19 belum juga mampu tertangani dengan baik. Hal ini dibuktikan pada kurva penyebaran virus yang masih tinggi dan cenderung berkembangseiring dengan diberhentikannya PSBB. Tercatat hingga saat ini, virus Covid-19 telah menyebabkan lebih dari 90 ribu orang faktual terkena virus dan lebih dari 4 ribu orang meninggal dunia. 

Potensi Bisnis Makanan Halal dalam Masa Pandemi Covid-19

Jika kurva ini tidak segera melandai dalam waktu dekat, maka pasti akan sangat berdampak pada segala aspek dalam kehidupan. Sektor kehidupan sosial, kesehatan dan ekonomi ialah sektor yang paling besar dicicipi dampaknya. Begitupun dengan industri dan bisnis dalam banyak sekali skala, baik industri berskala besar, menengah, maupun UMKM turut menghadapi tantangan sekaligus peluang dari pandemi ini.

Pandemi ini berhubungan bersahabat dengan rancangan halalan thayyiban. Sebagaimana diketahui bahwa sentra dari virus Covid-19 ini berasal dari kota Wuhan di Cina, yang mana ialah pasar dengan tidak terjaganya sanitasi lingkungan, sehingga faktor halal dan thayyibnya produk yang diperjualbelikan di dalam pasar tersebut tidak tercukupi.

Fakta ini menciptakan banyak orang menjadi semakin mengamati kebersihan dan kehalalan produk yang akan mereka konsumsi. Sehingga, diharapkan kesadaran masyarakat ini menjadi angin segar bagi industri halal dalam sektor kuliner.

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, masakan halal di Indonesia akan senantiasa mendapatkan daerah. Sektor masakan halal merupakan salah satu yang dinilai bisa bertahan menghadapi krisis. Stay at home mendorong penduduk untuk menyiapkan segala kemungkinan yang terjadi selama kurun pandemi, termasuk perjuangan untuk menyediakan stok pasokan masakan dan minuman. 

Menariknya, penduduk juga mengamati aspek kehigenisan serta kehalalan produk kuliner dan minuman yang mereka beli. Ini ialah hal baik yang bisa menyebabkan kenaikan kesadaran dalam  memakan masakan halal. Sehingga, diperlukan para pelaku usaha sektor kuliner halal bisa menangkap peluang ini alasannya insan pasti membutuhkan masakan. Apalagi pada kurun pandemi ini banyak toko makanan yang tutup alasannya adalah tergerus oleh kondisi.

Untuk menjaga industri makanan halal pada kurun pandemi COVID-19  seperti ketika ini hal yang mesti dilakukan oleh para pelaku bisnis halal ialah dengan cara menggunakan teknologi seperti platfrom digital, dan media umum, serta dikombinasikan dengan penggunaan pengantaran online karena hal tersebut dapat mengakibatkan produk halal mampu lebih mudah dijangkau oleh penduduk dengan sangat cepat. 

Pemanfaatan teknologi mirip ini ialah cara yang paling efektif dalam mempertahankan industri halal ditambah dengan bekerjasama dengan e-wallet mirip OVO, Go-pay, Shopie-pay, link aja atau pihak yang lain.

Pandemi ini dapat dijadikan selaku media pembelajaran utamanya kepada pelaku industri halal yang terimbas dari efek pandemi ini, untuk dapat lebih siap dalam menangani masalah-masalah yang kemungkinan akan terjadi. 
Baca Juga
Selanjutnya kalian mau dibuatkan artikel tentang apa? Tulis dikolom komentar ya!!!

Posting Komentar