"Belajar Bikin Gambar AI dari NOL! GABUNG SEKARANG!

Prinsip dan Jenis Tata Cahaya dalam Fotografi atau Videografi

Prinsip dan Jenis Tata Cahaya dalam Fotografi atau Videografi
BAHYUDINNOR.COM - Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pencahayaan merupakan salah satu faktor penting ketika merekam video. Namun, cahaya yang terlalu banyak akan membuat objek terlihat putih. Sebaliknya.

1. Fungsi dan Prinsip Dasar Tata Cahaya
a. Fungsi Tata Cahaya
Secara umum itulah fungsi dari tata cahaya. Dalam teater, lighting terbagi menjadi dua yaitu:
1) Lighting sebagai penerangan, yaitu fungsi lighting yang hanya sebatas menerangi tempat beserta unsur- unsurnya serta agar pementasan dapat terlihat dengan jelas.
2) Lighting sebagai pencahayaan, yaitu fungsi lighting sebagai unsur artisitik pemertasan. Yang satu ini bermanfaat untuk membentuk dan mendukung suasana sesuai dengan tuntutan naskah.

b. Prinsip Dasar Tata Cahaya
Proses pengambilan gambar bergerak, baik di dalam maupun Basic 3 Point Lighting Setup di luar ruangan sangat penting untuk mengatur pencahayaan sehingga subjek akan tampak dengan jelas.
 
Gambar 4.3 Tata cahaya dalam proses

Jika pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, usahakan ruangan memiliki cukup banyak cahaya alami atau pun cahaya buatan. Dalam proses produksi video, tata cahaya memegang peranan yang sangat penting, bahkan yang paling menentukan nilai atau kualitas materi video yang ingin ditampilkan. Secara umum, dalam tata cahaya terdapat tiga poin penting (three points lighting) yang merupakan formula dasar pencahayaan dalam produksi video. Tiga poin penting tersebut yaitu:

a. Key light
Key light adalah cahaya terkuat dan paling penting dari produksi video tiga cahaya yang digunakan dalam teknik ini. Sumber cahaya ini ditempatkan di antara sisi kamera dan subjek sedemikian rupa (biasanya membentuk sudut 45° di atas subjek) sehingga satu sisi subjek akan terang, tetapi sisi lain agak gelap. Biasanya sinar yang digunakan pada keylight merupakan seberkas sinar dari hard light dan terfokus pada subjek. Banyaknya sumber cahaya untuk keylight, tergantung dari banyaknya sudut pengambilan gambar. Oleh karena itu, dalam produksi film, sumber cahaya ditempatkan di berbagai arah dengan berbagai intensitas.

b. Fill light
Fill light digunakan sebagai sumber cahaya sekunder untuk key light dan ditempatkan di sisi berlawanan dari subjek (membentuk sudut -45°). Sumber cahaya ini tidak seterang key light, karena hanya digunakan untuk mengisi bayangan yang dihasilkan key light. Fill light membantu mengurangi kontras yang dihasilkan oleh key light sehingga gambar lebih terlihat natural.

c. Back light
Back light ditempatkan di belakang subjek (membentuk sudut 45°) dan digunakan untuk pencahayaan subjek dari belakang. Back light bisa lebih terang atau lebih redup dari key light. Sumber cahaya ini akan memberikan highlight yang cukup pada subjek dan memisahkan subjek dari latar belakang. Back light menambah kedalaman gambar, sehingga membuat tampilan gambar menjadi tiga dimensi.

Penataan lampu dapat pula memberikan kesan tertentu. Penataan lampu juga dapat diatur untuk
memberikan berbagai efek, baik efek yang bersifat artistik, yang umum digunakan untuk acara hiburan, maupun efek dramatis. Untuk mendapatkan penyinaran yang seimbang antara ketiga unsur-penyinaran, harus ada perbandingan tertentu antara key light, fill light, dan back light. Perbandingan tersebut adalah 3 untuk back light, 2 untuk key light, dan 1 untuk fill light. Back light mendapat perbandingan terbanyak agar dapat memisahkan subjek dengan dekorasi sehingga gambar tidak terlihat menempel.

2. Dunia Fotografi
Pada dunia fotografi jenis-jenis pencahayaan dibedakan menjadi:
a. Over Exposure
Over exposure adalah pencahayaan yang berlebih. Penyebar kelebihan pencahayaan ini adalah pengaturan aperture dengan shutter speed yang tidak sesuai. Jika dilihat di garis metering, posisi jarum metering berada di area plus (+). Akibat dari kelebihan pencahayaan, gambar yang dihasilkan tampak didominasi warna putih/terang. Ada yang menyebut kelebihan pencahayaan ini dengan istilah harz. Over exposure juga bisa disebabkan oleh sambaran lampu killat yang terlalu kuat. Hal ini bisa teriadi jika jarak antara objek dengan lampu kilat (flash) terlalu dekat.

b. Under Exposure
 
Kebalikan dari over exposure, adalah kekurangan pencahayaan. Penyebabnya pun sama, yaitu tidak sesuainya pengaturan shutter speed dan aperture (-). Under exposure biasanya juga disebabkan oleh sambaran flash yang terlalu lemah. Hal ini bisa terjadi jika jarak antara objek dengan flash terlalu jauh.

c. Cahaya dari Depan Objek
Memotretlah dengan keadaan objek menghadap sinar, bukan pengambilan gambar yang menghadap sinar.

Cahaya yang datang dari depan objek akan menyinari tubuh secara merata. Wajah objek tampak jelas. Jika pada bagian wajah objek ada sedikit bayangan (shadow), hal ini tidak mengurangi hasil gambar, justru menambah nuansa gambar.

d. Cahaya dari Belakang Objek
Saat memotret objek di luar ruangan (outdoor) sebaiknya menghindari pengambilan gambar yang melawan matahari. Pengambilan gambar dengan melawan matahari, tubuh objek akan tampak gelap. Apalagi jika kondisi matahari terlalu kuat, maka seluruh objek akan tampak hitam. 

e. Cahaya Pagi Hari
Memotret objek dengan memanfaatkan pencahayaan di pagi hari sangat disarankan. Pasalnya, cahaya pagi hari akan menghasilkan tonal warna yang lembut. Hasil foto yang di dapatkan relatif bagus, baik objek landscape (pemandangan) maupun objek manusia.

е. Cahaya Siang Hari
Pengambilan gambar objek pada siang hari šangat tidak disarankan karena sifat pencahayaan yang terlalu kuat sehingga gambar yang dihasilkan cenderung over exposure. 

 
g. Cahaya Sore Hari
Pemanfaatan cahaya sore hari sangat dianjurkan dalam pengambilan gambar. Sifat pencahayaan pada sore hari sama dengan pagi hari. Apalagi saat intensitas cahaya matahari sedikit berkurang, pada pukul 16.00 ke bawah.

h. Cahaya Malam Hari
Pemanfaatan cahaya pada malam hari sebelumnya memanfaatkan cahaya yang dihasilkan oleh
lampu sebagai cahaya luar.

3. Dunia videografi
Dalam dunia videografi, terdapat dua jenis pencahayaan yang bisa digunakan dalam pembuatan film, baik fiksi maupun non fiksi (seperti dokumenter). Jenis pencahayaan tersebut yaitu artificial light dan available light.

Available light adalah pencahayaan dengan memanfaatkan sumber cahaya yang ada. Available light di antaranya cahaya matahari, cahaya lampu yang ada di rumah, cahaya bulan, dan cahaya lampu di jalan. 

Jadi, available light berkaitan sumber cahaya yang sudah tersedia dan bagaimana agar sumber cahaya tersebut bisa digunakan untuk menyinari objek. Jika hanya ada satu sumber pencahayaan, maka dipastikan itu sebagai penčahayaan utama atau keylight.

Ada tiga point penting pencahayaan yang Cahaya buatan (artificial lighting), dalam teknologi digital seperti sekarang, dibutuhkan segala hal yang praktis dinamis tapi bagus.

Salah satunya adalah peralatan-peralatan fotografi maupun videografi, dalam hal ini adalah lampu untuk menghasilkan cahaya/lighting buatan (artificial Ilighting). Saat pertama belajar fotografi atau videografi, memang sering dibingungkan dengan berbagai peralatan lampu studio, baik untuk indoor maupun outdoor. (Zainul Arifin, 2013)

========
Kegiatan 4.2
A. Judul Kegiatan:
Mengidentifikasi Prinsip Dasar dan Jenis-Jenis Tata Cahaya

B. Jenis Kegiatan: 
Kerja Kelompok

C. Tujuan Kegiatan
  1. Peserta didik dapat menjelaskan prinsip dasar dan jenis-jenis tata cahaya dengan tepat. (KD 3)
  2. Peserta didik dapat mengimplementasikan three points lighting dalam pengambilan gambar videob dengan terampil. (KD,4)
D. Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Bentuklah kelompok dengan membagi jumlah siswa dalam kelasmu menjadi 5 atau 6 kelompok! Kemudian perhatikan gambar berikut ini dengan seksama!
 
Gambar 4.8 Three points lighting

2. Carilah beberapa informasi berkaitan dengan prinsip dasar dan jenis-jenis tata cahaya dari berbagai sumber yang dianggap relevan!
Hasil informasi yang diperoleh:
………………………………………
3. Kemudian lakukan analisis meliputi:
a. Prinsip dasar tata cahaya
b. Jenis-jenis tata cahaya
Hasil analisis:
а. ………………………………………
b. ………………………………………

4. Setelah melakukan analisis di atas, coba lakukanlah percobaan pengimplementasian three points lighting dalam pengambilan gambar video menggunakan kamera yang kamu miliki sendiri atau milik sekolah! Kemudian buatlah laporan dari hasil percobaan yang telah kamu lakukan!
Hasil percobaan:
………………………………………
Hasil laporan:
………………………………………

5. Setelah selesai membuat laporan, buatlah kesimpulan mengenai three points lighting!
Tanggapan:
………………………………………

Baca Juga
Selanjutnya kalian mau dibuatkan artikel tentang apa? Tulis dikolom komentar ya!!!

Posting Komentar