Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa realitas pendidikan di beberapa daerah di Indonesia masih menghadapi berbagai masalah, salah satunya adalah guru yang didikte oleh buku paket.
Buku paket merupakan buku yang disusun oleh pemerintah dan diberikan kepada para siswa di sekolah-sekolah di Indonesia. Buku ini seharusnya menjadi acuan bagi guru untuk mengajar siswa. Namun, faktanya di beberapa daerah, guru diharuskan mengikuti buku paket tersebut secara ketat tanpa ada kebebasan untuk mengembangkan metode pengajaran yang lebih baik.
Pendekatan ini menyebabkan guru hanya menjadi "penerjemah" buku paket dan tidak dapat memberikan penjelasan yang lebih mendalam kepada siswa. Sehingga, siswa hanya mengandalkan buku dan tidak mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas.
Hal ini tentunya sangat merugikan siswa karena pendidikan seharusnya memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang dan memiliki pemikiran yang lebih luas. Selain itu, guru juga harus memiliki kreativitas dan kebebasan untuk mengajar agar bisa memberikan pendidikan yang bermutu.
Buku paket seharusnya menjadi panduan bagi guru, bukan menjadi pembatas atau aturan yang harus diikuti secara ketat. Guru harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan metode pengajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan lingkungan belajar di sekolah.
Sebagai negara yang memiliki visi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, hal ini tentunya harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat. Pemerintah harus memastikan bahwa buku paket tidak menjadi "penjara" bagi guru dan siswa. Guru harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan metode pengajaran yang lebih baik dan siswa harus diberikan kesempatan untuk berkembang secara optimal.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, diperlukan upaya kolaborasi antara pemerintah, guru, dan masyarakat. Pemerintah harus menyediakan fasilitas dan dukungan yang memadai untuk guru dan siswa, termasuk pengembangan metode pengajaran yang lebih baik dan dukungan untuk pengembangan kreativitas siswa.
Guru harus memiliki semangat untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan pengajaran mereka, serta berani memberikan pendidikan yang lebih baik kepada siswa. Masyarakat juga harus mendukung upaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberikan dukungan moral dan finansial kepada sekolah dan guru.
Saat menjadi guru, saya tidak hanya mengandalkan buku paket, tapi beragam sumber belajar.
Buku paket nasional, buku paket internasional, worksheet lokal, worksheet luar negeri, worksheet buatan sendiri, melalui wawancara, video edukasi, surat kabar daring, aplikasi digital, dan banyak sumber internet lainnya.
Mengandalkan buku paket saja mengungkung kreativitas dan kedinamisan kita dalam mendesain pengalaman belajar bagi murid.
Kita bisa bertanya pada diri sendiri pertanyaan sederhana ini,
"Apakah murid belajar terbaik melalui buku paket?"
Jika jawabannya tidak, maka harus ada perubahan.
- Lihat tujuan pembelajaran
- Tentukan asesmen yang meaningful
- Rancang mundur pengalaman pembelajaran
- Plotting pembelajaran berdasarkan fokus-fokus spesifik
- Kumpulkan beragam bahan ajar, softcopy maupun hardcopy
- Coba gunakan beragam metode inovatif yang mungkin tidak tercantum dalam buku paket
Buku paket hanya sebagian kecil dari sumber belajar sebab di era banjir informasi seperti sekarang ini, sangat ketinggalan zaman untuk hanya melihat buku paket.
Cara paling mudah memang dengan melihat buku paket.
Tapi dengan hanya mengandalkan buku paket, akan terbentuk generasi kaku, sulit berubah, dan tidak relevan dengan kebutuhan zaman.
Ingatlah bahwa murid dididik agar bisa menyerupai gurunya, bukan menjadi apa yang disampaikan oleh buku paket.
Jangan mau didikte oleh buku paket sebab Anda adalah guru. By the way, beberapa penyedia worksheet gratis bagi guru:
- Platform Merdeka Mengajar
- Education.com
- Teacherspayteachers.com
- Twinkl.co.id
- Learnamic.com, dll
Dalam kesimpulannya, pendidikan yang bermutu hanya bisa dicapai jika guru memiliki kebebasan untuk mengembangkan metode pengajaran yang lebih baik. Buku paket seharusnya menjadi panduan bagi guru, bukan menjadi pembatas. Oleh karena itu, perlu ada upaya kolaborasi antara pemerintah, guru, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sumber : @ryan.oktapratama