"Belajar Bikin Gambar AI dari NOL! GABUNG SEKARANG!

Modul 2.1 Mendidik dan Mengajar: Mendidik Menyeluruh

Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang Ibu/ Bapak lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid mengisi masa depannya?

Pada modul ini kita akan bersama berefleksi mengenai praktik mengajar kita apakah sudah cukup menyiapkan murid di masa depan?

Pendidikan Menyeluruh

Modul mendidik dan mengajar modul ini terdiri dari beberapa materi yang akan kita pelajari bersama kali ini kita akan membahas materi mendidik menyeluruh berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Agar kita dapat memahami gagasan-gagasannya Dewantara mengenai tujuan pendidikan nasional.

Pemahaman terhadap kata "pendidikan" dan "pengajaran" kadang masih membingungkan. Penggabungan istilah tersebut dapat mengaburkan pengertian yang sesungguhnya.

Pengajaran adalah suatu cara menyampaikan ilmu atau manfaat bagi hidup anak-anak secara lahir maupun batin, maka negara merupakan salah satu bagian dari pendidikan. Sama halnya dengan mengajar yang merupakan salah satu bagian dari mendidik sementara Pendidikan adalah tempat menaburkan benih-benih pemuda yang hidup dalam masyarakat sekaligus sebagai instrumen tubuhnya unsur terhadapan agar kebudayaan yang kita wariskan kepada anak cucu kita di masa depan kirim.

Dewantara mendefinisikan pendidikan sebagai tuntunan yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya murid, maka mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik itu sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Murid diciptakan sebagai makhluk yang memiliki kodrat untuk mereka hidup dan tumbuh. Pendidik tidak dapat menentukan dan berkehendak akan hidup tubuhnya murid yang bisa bukan adalah menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan itu dengan mengerahkan segala daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran dan jasmani murid agar dapat memperbaiki perilakunya bukan dasar hidup dan tumbuhnya.

Itu layaknya seorang petani yang menanam padi, ia hanya dapat menuntun tumbuhnya padi mengusahakan kondisi yang terbaik agar Padi dapat tumbuh sesuai dengan kodratnya.

Petani mungkin dapat memperbaiki keadaan tanaman padinya atau bahkan menghasilkan tanaman padi yang lebih besar daripada tanaman padi yang tidak dipelihara.

Bagaimanapun ikhtiar yang terbaik yang dilakukan oleh petani untuk tumbuhnya padi tidak akan dapat membuat tanaman padi itu tumbuh menjadi tanaman jagung atau tanaman lainnya.

Ya seperti itulah Peran pendidik yang bisa menuntun agar murid bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya.

Pendidikan Tidak hanya berbentuk pengajaran yang memberikan pengetahuan kepada murid tetapi juga mendidik keterampilan berpikir, mengembangkan kecerdasan batin dan pada akhirnya murid dapat melancarkan hidup untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Ilmu dan pengetahuan sangat diperlukan sebagai bagian dari pendidikan, sebagai kunci untuk mengasah keterampilan berpikir, memajukan kecerdasan batin, dan melancarkan hidup pada umumnya oleh karenanya pendidikan pikiran atau intelektual murid sebaiknya dibangun setinggi-tingginya, seluas-luasnya dan selebar-lebarnya agar murid dapat mewujudkan perikehidupan lahir dan batin dengan sebaik-baiknya.

Sebagai pendidik kita perlu cermat dalam menempatkan pendidikan pikiran murid sesuai dengan konteks pendidikan nasional berdasarkan garis-garis bangsanya atau cultural nasional yang akan melengkapi mempertajam dan memperkaya pendidikan keterampilan berpikir murid.

Setiap Murid memiliki kekuatan-kekuatan yang memerlukan tuntunan orang dewasa, menuntun potensi murid bertujuan agar ia semakin baik adabnya dan untuk mendapatkan kecerdasan yang luas sehingga ia terlindungi dari pengaruh-pengaruh yang dapat menghambat bahkan melemahkan tumbuhnya potensi atau kekuatan dirinya.

Ada murid yang tidak memiliki kesempatan mendapatkan tuntutan yang baik sehingga ia cenderung tidak dapat menumbuhkan dan mengembangkan kekuatan atau potensinya dengan maksimal.

Ada juga murid yang mendapatkan tuntunan dengan baik, namun kekuatan atau potensinya tidak dapat tumbuh atau berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh yang membatasi tumbuh kembangnya potensi yang ia miliki.

Sebagai orang dewasa kita dapat berupaya membangun dan menjaga suasana lingkungan yang kondusif agar setiap murid dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya.

Seumpama dua garis yang saling tarik menarik dan saling mempengaruhi yang pada akhirnya berujung menjadi 1.

2 garis itu adalah garis dasar yang menggambarkan potensi dari murid dan garis keadaan yang menggambarkan kesempatan untuk berkembang.

Kedua garis ini saling berhubungan yang menurut ilmu pendidikan disebut konvergensi. Buah dari tuntunan kepada murid adalah berkembangnya akal-budi murid yang mendorong terciptanya kebudayaan kemudian bangsa yang menjadi ciri khas dan dasar perubahan zaman di tengah-tengah kebudayaan-kebudayaan negara lain membuat kita kadang-kadang khawatir akan tergerusnya kebudayaan kita.

Meskipun adat istiadat atau kebiasaan di masyarakat berubah karena akal budi manusia juga berkembang kebudayaan Bangsa Indonesia akan tetap ada menjadi pilar utama dalam memajukan pendidikan nasional.

Contohnya kebudayaan gotong-royong, membersihkan dan menghias kelas serta sekolah yang melibatkan murid dapat menumbuhkan karakter dan kecakapan sosial emosional.

Guru dapat memberikan praktek pembelajaran yang mengembangkan kerjasama, empati, menghargai sesama dan berkontribusi sosial kepada sesama sehingga murid dapat menemukan dan terbekali dengan kebudayaan kemudian bangsa yang jika terus-menerus ditumbuhkan, Maka kebudayaan bangsa akan semakin kuat tentu saja akan membantu murid atas kehidupan dan penghidupannya.

Dan yang paling utama dan yang paling penting yang dapat membantu keberlangsungan hidup sebagai bangsa Indonesia. Lalu bagaimana dengan pembelajaran di kelas kita saat ini apakah kita sudah mendidik anak dengan menyeluruh atau mungkin kita hanya sebatas mengajar Mari kita refleksikan bersama-sama.

Ringkasan

Transkrip tersebut membahas tentang konsep pendidikan holistik di Indonesia berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara, menekankan peran pendidik dalam membimbing peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensi yang dimilikinya.

Highlight

👩‍🏫 Pendidikan holistik tidak hanya melibatkan pengajaran pengetahuan tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan mengembangkan kecerdasan emosional.

📚 Pendidikan memainkan peran penting dalam mewariskan budaya dan tradisi, memastikan pelestarian warisan nasional.

🌟 Pendidik hendaknya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan siswa mewujudkan potensi dirinya dan berkontribusi kepada masyarakat.

🌍 Menumbuhkan keterampilan sosial dan emosional melalui praktik seperti kerja sama dan empati akan menumbuhkan budaya nasional yang kuat.

🤔 Penting bagi pendidik untuk merefleksikan metode pengajaran mereka dan memastikan bahwa mereka memberikan pendidikan holistik kepada siswa.


Sumber Informasi: https://www.youtube.com/watch?v=R3jMf0-SzCI

Baca Juga
Selanjutnya kalian mau dibuatkan artikel tentang apa? Tulis dikolom komentar ya!!!

Posting Komentar