"Belajar Bikin Gambar AI dari NOL! GABUNG SEKARANG!

Mengenal Jenis Kamera Video, Bagian Penting Kamera dan Cara Kerja Kamera

BAHYUDINNOR.COM Kamera video memiliki berbagai macam merek, bentuk, dan varian. Contoh-contoh merk terkenal antara lain: Sony, Canon, Panasonic, JVC, dan lain-lain. Dari berbagai merk térsebut masing-masing mempunyai beragam varian dan bentuk. Mulai kamera amatir, semi profesional dan kamera profesional. Masing-masing kamera memiliki media penyimpanannya sendiri. Media penyimpanannya antara lain: Betacam, Dvcam, Dvc-pro, MiniDV, maupun berbentuk card (kart memori).
Bagi pengguna pemula/amatir biasanya mulai menggunakan dengan mode auto sudah cukup untuk mendapatkan gambar standar. Tetapi dalam kondisi tertentu mode auto tidak dapat kita pakai untuk mendapatkan gambar sesuai dengan kemauan kita, itulah sebabnya kenapa para juru kamera profesional sering menggunakan mode manual dalam mengoperasikan kamera.

Pada pembelajaran ini kita akan membahas lebih dalam tentang prosedur pengoperasian kamera video. Untuk itu bersungguh-sungguhlah dalam memahami materi berikut ini dengan seksama agar mendapat hasil yang maksimal dan mendapat banyak ilham.

Daftar Isi
1. Jenis Kamera Video
2. Bagian-Bagian Kamera Video
3. Prinsip kerja Kamera Video

Kamera video (Video Camera Recorder) adalah kamera elektronik untuk menangkap gambar bergerak (motion) dalam format video. Kamera video sendiri dalam perkembangannya dimulai dari kamera video analog dan berkembang menjadi kamera video digital. Pada era modern, cara kerja kamera video analog sudah banyak ditinggalkan. Karena fungsi kamera video dan kualitas yang dihasilkan kamera video digital lebih bagus dan lebih mudah dikelola.

1. Jenis-Jenis Kamera Video
Dalam kegiatan produksi video/film, terdapat banyak jenis kamera yang digunakan. Pada dasarnya peralatan kamera untuk produksi film terbagi menjadi tiga, yaitu consumer, prosumer, dan professional.
a. Kamera Consumer
Sumber Gambar student-activity.binus.ac.id
Kamera consumer didesain untuk keperluan sehari-hari dengan kecenderungan pengguna kalangan yang memiliki hobi di bidang videografi. Ciri-ciri kamera consumer:
1) Fitur yang disediakan serba otomatis.
2) Harga relatif lebih murah.
3) Tidak tahan banting dan cenderung lebih ringkih.
4)Memiliki resolusi gambar yang rendah, SD-SDTV (Standard-definition television).

b. Kamera Prosumer
Sumber: plazakamera.com

Kamera prosumer kadang dikenal sebagai peralatan home industry, đigunakan untuk produksi yang sedikit lebih berat dan kadang kadang memberikan beberapa fitur profesional (misal lensa kamera dapat diganti dengan lensa film), tetapi kamera jenis ini masih memiliki banyak fitur otomatis seperti yang terdapat pada kamera consumer. Karena fatnya kombinasi portabilitas dan kualitas, maka karmera jenis ini lebih redah biayanya dibandingkan dengan kamera profesional Sehingga para profesional pun terkadang menggunakan kamera ini dengan menambah berbagai kombinasi alat yang lain, misalnya penggunaan lensa Kamera prosumer memiliki ciri ciri
  1. Penggunanya adalah home indutstry atau mendekati profestional
  2. Sudah memki beberapa fitur manual
  3. Harga lebih mahal dbanding kamera consumer
  4. Tidak tahan banting tetapi idak ringkih
  5. Mempunyai resolusi gambar yang cenderung lebih baik dari kelas consumet namun masih SD-SDTV. Ada yang sudah HDTV (high definition television) namun harganya
c. Kamera Profesional
Kamera profesional dirancang khusus untuk kebutuhan dengan tingkat pemakaian yang berat, berkualitas tinggi pada semua aspek komponen, termasuk lensa. Kamera ini memiliki ciri-ciri:
  1. Pengguna bagian besar profesional broodcast industri besar di đuna pertelevisian dan Production house (PH).
  2. Fitur manual karena membutuhkan beberapa pengaturan dalam penggunaannya. Tersedia fitur otomatis, namun gambar yang dihasilkan kurang bagus. 
  3. Harganya mahal.
  4. Memiliki standar fungsi yang tinggi, resolusi HDTV dengan warna yang tidak mengalami distorsi.
  5. Sangat stabil dan handal.
  6. Cukup kuat dan tahan segala kondisi seperti getaran, guncangan, debu, dan panas.
2. Bagian-Bagian Kamera Video
Pada dasarnya, setiap kamera video terdiri dari tiga bagian, yaitu lensa, body camera, dan video
camera recorder.
A. Lensa
Sumber: mind8pro.blogspot.com

Lensa pada kamera berfungsi sebagai sebuah mata bagi kamera
. Hal yang paling utama dalam menentukan apa dan bagaimana kamera akan melihat subjek dan seberapa baik pandangan yang ditransmisikan ke chip sensor kamera. Lensa mempunyai fungsi menangkap objek secara optik yang menghasikan gambar dan di teruskan kepermukaan tabung kamera (nantinya oleh tabung kamera diubah lagi dari optik ke elektrik).

Jenis lensa dibedakan menurut Focal Length yakni panjang jarak antara pusat optik lensa atau dengan titik di mana gambar terlihat dalam keadaan focus (sensor kamera). Focal Length biasanya diukur dalam milimeter.

Ada beberapa kontrol yang dapat dilakukan lewat lensa saat pengambilan gambar yakni zooming dan focus. Zooming adalah pergerakan lensa kamera sehingga membuat gambar terlihat seolah-olah kamera mendekat atau menjauhi subjek. Pergerakan tersebut dilakukan oleh lensa secara optik dengan mengubah panjang focal lenght dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle). Zooming dapat dilakukan dengan dua cara yakni secara manual dengan memutar ring zoom pada lensa dan kedua dengan menggunakan tombol zoom servo yang ada pada handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera.

Focus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam, sehingga nampak juga di view finder dan monitor kamera/LCD.

B. Body Camera

Body camera berisi tabung pengambil gambar (pick up tube) yang berfungsi untuk mengubah gambar optik yang dihasilkan lensa menjadi sinyal elektrik. Pada body camera ini biasanya juga di lengkapi dengan beberapa fasilitas kamera seperti: view finder, exposure, black balance, white balance, shutter speed, digital efek, dan lain-lain tergantung dari jenis kameranya.

1) View finder
Sumber Gambar fotografi.lovelybogor.com
View finder merupakan monitor kecil sebagai jendela pengamat kita untuk bisa melihat objek yang masuk ke dalam kamera. View finder biasanya dişertai informasi fasilitas dan indikator pada saat rekaman, seperti indikator posisi kamera record atau pause/standby, white balance, iris, dan battery atau kaset habis, dan lain sebagainya.

2) Exposure
Sumber Gambar diykamera.com
Exposure secara sederhana dapat diartikan sebagai pencahayaan pada kamera untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure). Ada tiga hal pokok yang berkaitan dengan exsposure pada kamera yakni aperture, gain dan filter colour.
a) Aperture
Sumber Gambar clippingpanda.com
Aperture (diafragma) atau juga sering disebut iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang mașuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum ke dalam kamera, sebaliknya jika bukaan iris dikurangi maka lubang diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk ke kamera menjadi sedikit. Bukaan diafragma diukur dalam satuan f-stop: f/1.4-f/22. Lebih kecil nomor f-stop besar nomor f-stop= bukaan diafragma kecil. Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar ring iris di lensa kamera.

b) Gain 
Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya. Apabila dalam keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure. Dengan menggunakan gain kita bisa mengangkat exposure secara digital. Gain pada seri kamera DSLR cinematography disebut sebagai ISO (International Standard Organisation). Jika kita menaikkan gain atau ISO konsekuensinya membuat gambar menjadi agak coral atau grain (pecah, gambar bergerimis seperti pasir).

c) Filter Colour

Filter Colour yang berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk syuting di dalam ruangan dengan cahaya lampu Tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200°K dan untuk syuting dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600°K. Namun pada kamera yang lebih canggih biasanya Filter Colour sudah bisa diatur manual dengan angka yang sangat variatif serta juga dilengkapi dengan Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang terik.

3) White balance
Sumber Gambar slideshare.net
White balance merupakan sebuah fungsi yang ada dalam sebuah kamera untuk menentukan warna putih yang sesungguhnya dari objek yang diambil sehingga warna keseluruhan akan tampak natural. Jika kamera sudah tahu warna putih yang benar, maka kamera tersebut akan dapat menentukan warna yang lain dengan benar karena warna yang lain juga berpedoman pada warna putih. Pada kebanyakan kamera fungsi white balance ini dapat dilakukan dengan otomatis (auto white balance) atau bisa juga menggunakan preset (pengaturan) pabrik dan juga bisa dilakukan secara manual. Jika white balance salah, maka gambar yang dihasilkan akan salah pula, misalnya gambar akan cenderung orange, kebiru-biruan atau yang lainnya. White balance harus dilakukan pada awal sebelum kita melakukan pengambilan gambar.

4) Black balance
Black balance merupakan pengaturan yang hampir sama seperti pengaturan white balance. Jika white balance menentukan warna putih maka black balance berfungsi untuk menentukan warna hitam. Namun fungsi ini biasanya hanya ada pada kamera jeņis professional dan tidak pada kamera consumer. Black balance juga mesti dilakukan pada awal sebelum kita melakukan pengambilan gambar, atau bilamana filter dan gain serta keadaan cahaya berubah. Black balance yang tidak sempurna akan menunjukan warna-warna yang tidak sempurna terutama pada area gelap pada gambar yang direkam.

5) Audio level
Sumber: cinemasound.com

Audio level pada kamera sangat pehting, karena selain kualitas gambar, kualitas audio juga berpengaruh terhadap hasil karya video yang dibuat. Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang hendak disampaikan tidak akan sampai kepada penonton.

C. Video Camera Recorder (VCR)
Bagian ini berfungsi sebagai alat perekam gambar dan suara. Pada beberapa kamera ada yang recorder-nya terpisah namun ada juga yang menyatu dengan body camera. Kelebihan dari recorder yang menyatu dengan body camera adalah keringanan dan efesiensi waktu.

Perkembangan teknologi saat ini sangat memudahkan kita dalam perekaman gambar, karena kita tidak perlu lagi menggunakan pita kaset seperti zaman dahulu, tetapi kini dapat menggunakan internal memory (HDD internal) dan external memory seperti Micro SD, SD, Stick Duo, CF, Gambar 2.10 External Memory Stick Duo dan lain sebagainya.
Sumber Gambar digitografi.com
Kita tidak lagi melakukan capturing (transfer data) dari pita kaset ke komputer di mana membutuhkan alat dan waktu yang cukup banyak, melainkan cukup dengan copy-paste data dari memori ke komputer dalam waktu yang relatif singkat.

3. Prinsip Kerja Kamera Video
Sumber Gambar fisikabc.com
Prinsip kerja kamera video dapat digambarkan sebagai berikut:
  1. Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor Charge Couple Device (CCD), yang juga berfungsi sebagai view finder, mengirimkan gambar ke LCD.
  2. Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length.
  3. Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.
  4. Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik.
  5. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel.
  6. Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang tugasnya memproses semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Pada bagian ini selain chip set yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar.
  7. Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card.
Sumber Gambar fisikabc.com

Sistem kamera digital terbagi atas 3 macam. Pembagian ini berdasarkan sistem televisi di dunia
yaitu: 
a. National Television System Committee (NTSC)
Yang digunakan di Amerika Serikat. Sistem ini memiliki spesifikasi kemampuan merekam gambar 525 garis perdetik, 29 frame per second, dan sumber tenaga listrik dengan frekuensi 60 hertz.

b. Phase Alternaté Line (PAL)
Sistem inilah yang digunakan di Indonesia dan Eropa. Sistem ini memiliki spesifikasi kemampuan merekam gambar 625 garis perdetik, 25 frame per second, dan sumber tenaga listrik 50 hertz.

KESIMPULAN
Video dapat diartikan tayangan gambar bergerak yang disertai suara. Video merupakan salah satu produk digital. Untuk dapat membuat sebuah produk video, dibutuhkan spesifikasi komputer yang mumpuni.

Video/film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut. Sehingga dibutuhkan alat untuk menangkap sebuah video.

==========

Bahan Materi Teknik Pengolahan Audio dan Video:

BAB I Alur Proses Produksi Multimedia
BAB II Prosedur Pengopeerasian Kamera Video
BAB III Teknik Pergerakan Kamera Saat Pengambilan Gambar Bergerak
  • Sub Materi A. Sudut Pandang Pengambilan Gambar Bergerak
  • Sub Materi B. Bidang Pandang Pengambilan Gambar Bergerak (Frame Size0
  • Sub Materi C. Gerakan Kamera dalam Pengambilan Gambar
BAB IV Tata Cahaya Gambar Bergerak
  • Sub Materi A. Mengenal Tata cahaya
  • Sub Materi B. Prinsip dan Jenis Tata Cahaya
  • Sub Materi C. Kualitas Cahaya dadn Perangkat Tata Cahaya
BAB V Penyuntingan Video Menggunakan Aplikasi Editing Pengolah Video
  • Sub Materi A. Mengenal Perangkat Lunak Pengolah Video
  • Sub Materi B Mengoperasikan Perangkat Lunak Pengolah Video
BAB VI Penggunaan Efek pada Video
  • Sub Materi A. Mengenal Efek pada Adobe Premiere
  • Sub Materi B. Preset Efek pada Adobe Premiere
BAB VII Manipulasi Audio dalam Aplikasi Pengolah Audio Digital
  • Sub Materi A. Mengenal Konversi Format Audio
  • Sub Materi B. Memanipulasi Audio Digital
BAB VIII Pengolahan Audio Dipadukan dengan Video
  • Sub Materi A. Mengolah Audio Secara Manual
  • Sub Materi B. Mengolah Audio dengan Audio Mixer
  • Sub Materi C. Memadukan Efek Audio pada Klip Video
BAB IX Mengevaluasi Produk Audio Visual
  • Sub Materi A. Mengenal Karakteristik Produk Audio Visual
  • Sub Materi B. Kriteria Penilaian Produk Audio Visual 
==========
Sumber : Buku Siswa Teknik Pengolahan Audio Video Kompetensi Keahlian Multimedia
Baca Juga
Selanjutnya kalian mau dibuatkan artikel tentang apa? Tulis dikolom komentar ya!!!

1 komentar

  1. apa saja komponen pendukugnya?