A. Pengertian Modul dan e-Modul
Modul adalah bahan belajar yang disiapkan secara khusus dan dirancang secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu yang dikemas menjadi sebuah unit pembelajaran terkecil (modular) yang dapat digunakan pembelajar secara mandiri untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang telah ditetapkan.
Adapun e-Modul merupakan sebuah bentuk penyajian bahan belajar mandiri yang disusun secara sistematis ke dalam unit pembelajaran tertentu, yang disajikan dalam format elektronik, dimana setiap kegiatan pembelajaran didalamnya dihubungkan dengan tautan (link) sebagai navigasi yang membuat peserta didik menjadi lebih interaktif dengan program, dilengkapi dengan penyajian video tutorial, animasi dan audio untuk memperkaya pengalaman belajar.
B. Karakteristik e-Modul
- Self instructional, peserta didik mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain.
- Self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu modul utuh.
- Stand alone, modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain.
- Adaptif, modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
- User friendly, modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab bersahabat/akrab dengan pemakainya.
- Konsisten dalam penggunaan font, spasi, dan tata letak.
- Disampaikan dengan menggunakan suatu media elektronik berbasis komputer.
- Memanfaatkan berbagai fungsi media elektronik sehingga disebut sebagai multimedia.
- Memanfaatkan berbagai fitur yang ada pada aplikasi software.
- Perlu didesain secara cermat (memperhatikan prinsip pembelajaran).
C. Keunggulan e-Modul
e-Modul memiiki keunggulan, yaitu:
- Meningkatkan motivasi peserta didik, karena setiap kali mengerjakan tugas, pelajaran dibatasi dengan jelas sesuai dengan kemampuan.
- Pada bagian evaluasi, peserta didik mengetahui, bagian modul yang telah berhasil dikuasai dan bagian modul yang belum berhasil dikuasai.
- Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester.
- Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang akademik.
- Penyajian yang bersifat statis pada modul cetak dapat diubah menjadi lebih
- interaktif dan lebih dinamis.
- Unsur verbalisme yang terlalu tinggi pada modul cetak dapat dikurangi dengan menyajikan unsur visual dengan penggunaan video tutorial.
Baca Juga:
Ada beberapa catatan dari e-modul yaitu:
- Biaya pengembangan bahan tinggi dan membutuhkan waktu yang lama.
- Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh peserta didik pada umumnya dan peserta didik yang belum matang pada khususnya.
- Membutuhkan ketekunan dan waktu yang tinggi dari fasilitator untuk memantau proses belajar peserta didik secara terus menerus, memberi motivasi dan konsultasi individu ketika peserta didik membutuhkannya.
D. Prinsip pengembangan e-Modul
- Diasumsikan menimbulkan minat bagi peserta didik.
- Ditulis dan dirancang untuk digunakan oleh peserta didik.
- Menjelaskan tujuan pembelajaran (goals & objectives).
- Disusun berdasarkan pola “belajar yang fleksibel”.
- Disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
- Berfokus pada pemberian kesempatan bagi peserta didik untuk berlatih.
- Mengakomodasi kesulitan belajar.
- Memerlukan sistem navigasi yang cermat.
- Selalu memberikan rangkuman.
- Gaya penulisan (bahasanya) komunikatif , interaktif, dan semi formal.
- Dikemas untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
- Memerlukan strategi pembelajaran (pendahuluan, penyajian, penutup).
- Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik.\
- Menunjang self assessment.
- Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.
- Perlu adanya petunjuk/pedoman menggunakan e-Modul.
E. Tahap Analisis Kebutuhan e-Modul
Desain modul ditetapkan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP yang digunakan untuk desain e-Modul, adalah RPP yang dirancang agar peserta didik dapat belajar mandiri.
Materi atau isi modul yang ditulis harus sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Isi modul mencakup subtansi yang dibutuhkan untuk menguasai suatu Kompetensi Dasar (KD).
Sangat disarankan agar mengembangkan satu KD menjadi satu modul, namun satu KD dapat dikembangkan menjadi lebih dari satu modul dengan pertimbangan karakteristik khusus, keluasan dan kompleksitas kompetensi. Selanjutnya, satu modul disarankan terdiri dari 2-4 kegiatan pembelajaran (unit-unit modul).
Analisis kebutuhan modul merupakan kegiatan menganalisis silabus dan RPP untuk memperoleh informasi modul yang dibutuhkan peserta didik dalam mempelajari kompetensi yang telah diprogramkan. Nama atau judul modul sebaiknya disesuaikan dengan kompetensi yang terdapat pada silabus dan RPP.
Skema Analisis Kebutuhan e-Modul |
Format Analisis Kebutuhan e-Modul |
F. Tahap Desain e-Modul
Penulisan e-Modul dilakukan sesuai dengan RPP yang berbasis aktivitas belajar mandiri. Namun, apabila RPP belum ada, maka dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut.
- Tetapkan kerangka bahan yang akan disusun.
- Tetapkan tujuan akhir (performance objective), yaitu kemampuan yang harus dicapai peserta didik setelah selesai mempelajari suatu modul.
- Tetapkan tujuan antara (enable objective), yaitu kemampuan spesifik yang menunjang tujuan akhir.
- Tetapkan sistem (skema/ketentuan, metoda dan perangkat) evaluasi.
- Tetapkan garis-garis besar atau outline substansi atau materi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu komponen-komponen: kompetensi (KI-KD), deskripsi singkat, materi dan sumber pustaka. Bila RPP sudah ada, maka dapat dapat mengikuti langkah ini.
- Materi/substansi yang ada pada e-Modul berupa konsep/prinsip, fakta penting yang terkait langsung dan mendukung untuk pencapaian kompetensi dan harus dikuasai peserta didik.
- Tugas, soal, dan atau praktik/latihan yang harus dikerjakan atau diselesaikan oleh peserta didik.
- Evaluasi atau penilaian yang berfungsi untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menguasai e-Modul, kunci jawaban dari soal, latihan dan atau tugas.
Skema-Desain-E-Modul |
G. Kerangka e-Modul
Sebaiknya dalam pengembangan e-Modul dipilih struktur atau kerangka sederhana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Kerangka modul tersusun sebagai berikut.
Kerangka-E-Modul |
Deskripsi Kerangka e-Modul
a. Cover
Berisi antara lain:, judul modul, nama mata pelajaran, topik/materi pembelajaran, kelas, penulis, logo sekolah
b. Daftar Isi
Memuat kerangka (outline) e-modul
c. Glosarium
Memuat penjelasan tentang arti dari setiap istilah, kata-kata sulit dan asing yang digunakan dan disusun menurut urutan abjad (alphabetis).
d. PENDAHULUAN
1) KD dan IPK
KD dan IPK yang akan dipelajari pada modul
2) Deskripsi
Penjelasan singkat tentang nama dan ruang lingkup isi modul, kaitan modul dengan modul lainnya, hasil belajar yang akan dicapai setelah menyelesaikan
modul, serta manfaat kompetensi tersebut dalam proses pembelajaran dan kehidupan secara umum.
3) Petunjuk Penggunaan Modul
Memuat panduan tata cara menggunakan modul, yaitu: (a) Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempelajari modul secara benar; (b)
Perlengkapan, seperti sarana/prasarana/ fasilitas yang harus dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan belajar. (c) pernyataan tujuan akhir yang hendak dicapai peserta didik setelah menyelesaikan modul.
4) Peta Materi
Berisi urutan singkat uraian materi.
e. Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran 1(tuliskan sub judulnya)
1) Tujuan
Memuat kemampuan yang harus dikuasai untuk satu kesatuan kegiatan belajar. Rumusan tujuan kegiatan belajar relatif tidak terikat dan tidak terlalu rinci namun bila memungkinkan memuat 3 aspek penilaian yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap serta penguatan pendidikan karakter (PPK) maka dapat dimunculkan pada tujuan.
2) Uraian Materi
Berisi uraian pengetahuan/ konsep/ prinsip tentang kompetensi yang sedang dipelajari.
3) Rangkuman
Berisi ringkasan pengetahuan / konsep / prinsip yang terdapat pada uraian materi.
4) Tugas
Berisi instruksi tugas yang bertujuan untuk penguatan pemahaman terhadap konsep/ pengetahuan/prinsip-prinsip penting yang dipelajari. Bentuk- bentuk tugas dapat berupa: Kegiatan observasi untuk mengenal fakta, Studi
kasus, Kajian materi, Latihan-latihan. Setiap tugas yang diberikan perlu dilengkapi dengan lembar tugas, instrumen observasi, atau bentuk-bentuk instrumen yang lain sesuai dengan bentuk tugasnya.
5) Lembar Kerja Keterampilan
Berisi petunjuk (prosedur kerja) atau tugas yang melatihkan keterampilan dari KD yang ditetapkan.
6) Latihan
Berisi penilaian tertulis sebagai bahan pengecekan bagi peserta didik dan guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan hasil belajar yang telah
dicapai, sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan berikut.
7) Penilaian Diri
Menilai kemampuan dirinya sendiri yang membantu peserta didik boleh melanjutkan ke kegiatan selanjutnya. Kegiatan Pembelajaran 2 dan seterusnya (tata cara sama dengan pembelajaran namun berbeda topik dan fokus bahasan)
f. Evaluasi
Teknik atau metoda evaluasi harus disesuaikan dengan ranah (domain)yang dinilai, serta indikator keberhasilan yang diacu. Jika memungkinkan dilakukan penilaian pengetahuan, penilaian keterampilan (merangkum semua IPK diantaranya memasukkan soal jenis HOTS), dan penilaian sikap, tetapi kalau tidak memunginkan, dapat disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang diujikan.
1) Penilaian pengetahuan
Instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dirancang untuk mengukur dan menetapkan tingkat pencapaian kemampuan kognitif (sesuai KD). Soal dikembangkan sesuai dengan karakteristik aspek yang akan dinilai dan dapat menggunakan jenis- jenis tes tertulis yang dinilai cocok.
2) Penilaian keterampilan
Instrumen penilaian keterampilan konkrit dan atau keterampilan abstrak. Dirancang untuk mengukur dan menetapkan tingkat pencapaian kemampuan psikomotorik dan perubahan perilaku (sesuai KD). Soal dikembangkan sesuai dengan karakteristik aspek yang akan dinilai.
3) Penilaian Sikap
Instrumen penilaian sikap. Dirancang untuk mengukur sikap spiritual dan sikap sosial (sesuai KD).
g. Kunci jawaban & pedoman penskoran
Kunci jawaban berisi jawaban pertanyaan dari tugas, latihan setiap kegiatan pembelajaran (unit modul), dan penilaian akhir modul, dilengkapi dengan
kriteria penilaian pada setiap item penilaian.
h. Daftar pustaka
Semua referensi/pustaka yang digunakan sebagai acuan pada saat penyusunan modul.
i. Lampiran
Berisi daftar tabel dan daftar gambar
H. Format E-Modul
Berikut beberapa format yang tersedia untuk modul dalam format digital.
- MOBI – Format MobiPocket, ditampilkan menggunakan perangkat lunak membaca sendiri. MobiPocket tersedia pada hampir semua PDA dan Smartphone. Aplikasi Mobipocket pada PC Windows dapat mengkonversi Chm, doc, Html, OCF, Pdf, Rtf, dan Txt file ke format ini. Kindle menampilkan format mobipocket juga.
- AZW – Amazon World. Sebuah format proprietary Amazon, yang menyerupai format MOBI kadang-kadang dengan dan tanpa menyertakan Digital Rights Management (DRM). DRM pada format ini dikhususkan untuk Kindle Amazon.
- EPUB – Electronic Publication. Format terbuka didefinisikan oleh Forum Open digital book dari International Digital Publishing Forum (idpf). ePub mengacu kepada standar XHTML dan XML, merupakan standar yang sedang berkembang. Spesifikasi untuk ePub dapat ditemukan di situs web IDPF, Adobe, Barnes & Noble, dan Apple, masing-masing memiliki DRM mereka sendiri. Format tersebut tidak kompatibel antara satu dengan yang lainnya. Saat ini sudah ada versi terbaru yaitu ePub 3, tetapi belum digunakan secara luas.
- KF8 -Format Kindle Fire dari Amazon. Hal ini pada dasarnya sama dengan prinsip ePub yang disusun dalam pembungkus Palm File Database (PDB) dengan Digital Right Management (DRM) milik Amazon.
- PDB - Palm File Database, dapat menyertakan beberapa format buku digital yang berbeda, yang ditujukan untuk perangkat berbasiskan sistem operasi Palm. Pada umumnya digunakan untuk buku digital berformat PalmDOC (AportisDoc) dan format eReader juga.
- PDF - Portable Document Format yang diciptakan oleh Adobe untuk produk Acrobat mereka. Format ini secara tidak langsung merupakan format yang digunakan untuk pertukaran dokumen. Dukungan perangkat lunak untuk format ini hampir mencakupi semua platform komputer dan perangkat genggam. Beberapa perangkat memiliki masalah dengan PDF karena kebanyakan konten yang tersedia akan ditampilkan baik untuk format A4 atau surat, yang keduanya tidak mudah dibaca ketika diperkecil sesuai layar kecil. Beberapa aplikasi pembaca buku digital dapat menyusun ulang tampilan beberapa dokumen PDF, termasuk Sony PRS505, untuk mengakomodasi layar kecil.
- PRC - Palm Resource File, sering menyertakan alat baca Mobipocket tetapi kadang-kadang menyertakan eReader atau alat baca AportisDoc.
- HTML - Hyper Text Markup Language adalah tulang punggung dari World Wide Web. Banyak teks yang didistribusikan dalam format ini. Selain itu, beberapa pembaca e-book mendukung Cascading Style Sheets (CSS) yang pada dasarnya gaya utama panduan untuk halaman HTML.
- CHM - Compressed HTML, sering digunakan untuk file bantuan Windows. Hal ini telah menjadi sangat populer untuk distribusi teks dan bahan pendukung lainnya melalui Web.
- XHTML - versi khusus dari HTML dirancang agar sesuai dengan aturan konstruksi XML. Ini adalah format standar untuk data ePub.
- XML - tujuan umum markup language untuk pertukaran data. Dalam konteks digital book umumnya terbatas pada XHTML dan RSS feed meskipun ada beberapa format lain yang telah ditetapkan.
Untuk lebih lengkapnya dapat diakses pada laman berikut http://wiki.mobileread.com/wiki/E-book_formats
I. Pemilihan Format
Pertimbangan pemilihan format e-Modul yang akan digunakan pada buku ini mengacu kepada beberapa hal sebagai berikut:
1. Memanfaatkan ketersediaan perangkat.
Ketersediaan perangkat pendukung (seperti telepon seluler) yang beredar di Indonesia dan jumlah penggunanya yang sangat besar. Jumlah tersebut belum termasuk pengguna laptop, tablet, dan smartphone. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan buku digital melalui perangkat tersebut.
2. Ukuran tampilan aplikasi alat baca e-modul.
Format PDF tidak akan menjadi masalah apabila dibaca menggunakan komputer maupun laptop, namun karena ditujukan untuk perangkat bergerak/telepon seluler yang memiliki ukuran layar yang bervariasi, maka diperlukan format yang dapat disesuaikan dengan tampilan layar.
C. Aplikasi Pemformatan
Aplikasi yang digunakan untuk menyusun e-Modul dengan format ePub diantaranya aplikasi iBooks Author, aplikasi Lucipress, aplikasi Scrivener, aplikasi Pressbooks, aplikasi Ultimate eBook Creator, aplikasi Calibre, aplikasi eBooks Compiler, aplikasi CreateSpace, aplikasi Sigil.
Dari semua aplikasi di atas dipilih Sigil. Sigil merupakan sebuah software editor untuk ePub yang bersifat open source dan mudah untuk mengoperasikannya. Untuk mengunduh Sigil, Anda dapat mengakses websitenya di https://sigil-ebook.com/.
Beberapa fitur unggulan dari Sigil adalah sebagai berikut:
1. Gratis dan Open Source dengan lisensi GPLv3.
2. Multiplatform: dapat dijalankan di Windows, Linux dan Mac.
3. Multiple view: Book view, Code View dan Preview.
4. Dapat langsung mengedit tampilan ePub di book view.
5. Generator daftar isi dengan support untuk heading multi-level
Editor metadata.
Sigil sudah mendukung import file video dan audio semenjak versi 0.7.0. Dalam buku ini kita akan menggunakan Sigil versi 0.9.8.
Cara membuat e-modul dengan format ePub diantaranya;
1. pengaturan teks dan gambar pada Ms. Word kemudian mengubahnya menjadi ePub dengan converter ePUBTools.
2. pengaturan teks, gambar, suara, video dan aplikasi berbasis javascript pada
aplikasi Sigil.
3. pengaturan teks dan gambar pada Ms Word, mengubah menjadi ePub dengan
converter ePUBTools, dan memperkaya ePub tersebut dengan menambahkan suara, video dan aplikasi javascript melalui aplikasi Sigil.