"Belajar Bikin Gambar AI dari NOL! GABUNG SEKARANG!

Menganalisis Prosedur Pengoperasian Kamera Video

BAHYUDINNOR.COM Kamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan video, fungsi kamera yaitu mengambil  atau merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan.

Kamera dioperasikan oleh kru yang biasa disebut dengan juru kamera atau cameraman, cameraman mengoperasikan kamera sesuai dengan arahan sutradara. Untuk menjadi seorang cameraman harus mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan gambar, dan lain sebagainya. Untuk menganalisis prosedur pengoparasian kamera, ada lima point yang harus dipelajari, yaitu:

1. PEMILIHAN KAMERA
Jenis kamera yang digunakan dalam film sangat beragam jenisnya, akan tetapi secara garis besar kemera terbagi menjadi tiga yaitu:

a. Kamera Foto (Still Photography)
Jenis kamera ini menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak (still single picture). Pita selluloid  menjadi bahan baku penyimpanan gambar untuk kamera foto, sehingga setelah melakukan perekaman harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi. Contoh kamera analog dan kamera digital.

b. Kamera Film (Cinema Photography)
Jenis yang kedua ini memiliki bahan yang sama dengan kamera foto, namun hasil yang didapat berbeda, kamera film menghasilkan gambar yang bergerak atau bisa disebut dengan still motion. Contohnya kamera 8 mm, 16 mm, dan 35 mm.

c. Kamera Video (Video Photography)
Untuk jenis kamera video itu sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena kamera jenis ini menghasilkan gambar bergerak (still motion). Namun, perbedaannya yaitu dilihat dari bahan bakunya yang berupka kaset video yang setelah pengambilan gambar hasilnya dapat dilihat langsung karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis. Contoh: Kamera Betacam, MiniDV, dan HDCam.

2. PERSIAPAN KAMERA DAN ASSESORISNYA
Dalam pembahasan point yang ke dua ini, kamera yang akan dugunakan sebagai acuan praktek adalah HXR-MC2500 miliknya Sony. HXR-MC2500 adalah camcorder yang memiliki fitur 1/4″ Exmor R CMOS chip yang bisa bekerja sekecil 0.8 lux illumination pada saat mode SD, dan selanjutnya untuk low light performance Sony HXR-MC2500 ini ditambah dengan built-in LED light yang mempunyai sinar 800 lumen pada jarak 1,6, sudah dilengkapi dengan 12x zoom, shutter speed range 1/8 to 1/10,000 (1/6 to 1/10,000 in 24p mode).

Video format pada camcorder ini menggunakan HD: MPEG-4 AVC/H.264 (AVCHD) dan SD: DV codec in AVI wrappe.

Lengkap dengan media penyimpanan internal 32 Gb dan memory card slot. Terdapat juga opsi durasi waktu perekaman maksimum atau maximum recording time untuk Internal Memory / 32 GB SDHC Card yaitu PS (LPCM): 145 minutes, FX (LPCM): 170 minutes, FH (LPCM): 225 minutes, HG (LPCM): minutes, dan DV (LPCM): 140 minutes. Camcorder ini memiliki fitur professional yang dapat membantu kita mengambil gambar seperti professional.

Kamera terdiri dari beberapa bagian. Secara umum bagian kamera terdiri dari lensa, body kamera, dan recorder (VCR). Scara spesifik, berikut adalah bagian-bagian pada kamera HXR-MC2500:
  1. Microphone
  2. MIC jack (PLUG IN POWER)
  3. (N mark) Tanda N menunjukan Near Field Communication (NFC) adalah standar internasional untuk teknologi komunikasi nirkabel jarak pendek. N mark menandakan bahwa camcorder ini dapat terhubung dengan smartphone memalui jaringan nirkabel (wifi)
  4. Slide cover
  5. Lens (G Lens)
  6. Lens hood
  7. Grip belt
  8. Tripod receptacle, tempat untuk scrup memasangkan tripod.
 ======
  1. Light switch
  2. Dudukan Multi Interface
  3. Video light
  4. Dudukan Accessory
  5. Speaker
  6. Tombol ASSIGN1/PEAKING
  7. Tombol MANUAL
  8. Tombol WHT BAL
  9. Tombol WB SET
 ====== 
  1. REMOTE jack, Jack REMOTE digunakan untuk mengontrol pemutaran/perekaman video dengan pheriferal tambahan.
  2. Headphone jack
  3. Cable holder, Penahan kabel digunakan untuk memasang kabel penghubung A / V, dll.
  4. Power zoom lever
  5. REC START/STOP button
  6. ASSIGN 2/FOCUS MAGNIFIER button
  7. ON/STANDBY switch
  8. Memory card slot
  9. Access lamp
  10. MIC cable holder
  11. HDMI OUT jack (Output only)
  12. (USB) jack (mini-AB) (Output only)
  13. AUDIO OUT/VIDEO OUT jack
 ====== 
  1. LCD screen
  2. V/v/B/b/SET buttons
  3. THUMBNAIL button
  4. MENU button
  5. Manual ring
 ====== 

  1. Viewfinder
  2. Eye sensor
  3. Lens hood release lever
  4. Eyecup
  5. Viewfinder lens adjustment lever
  6. Pengait untuk sabuk bahu/selempang.
  7. BATT (battery) RELEASE button
  8. Battery pack
  9. CHG (charge) lamp
  10. DC IN jack
Sebelum kamera siap digunakan, terlebih dahulu perllu dilakukan serangkaian pemasangan, pengaturan, dan pengecekan peralatan, sehingga pengambilan gambar dapat berjalan dengan baik dan lancer. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum kamera siap digunakan:

a. Menyiapkan lensa, baterai dan media penyimpanan
lensa kamera biasanya dilengkapi dengan penutup/pelindung lensa yang berfungsi untuk mencegah debu mengotori kamera pada saat tidak digunakan. Lepaskan terlebih dahulu tutup lensa dengan menariknya hati-hati. Selanjutnya memastikan bahwa baterai yang akan digunakan memiliki daya yang cukup dan terpasang dengan benar/tidak goyang. Selanjutnya menentukan media penyimpanan. Pada kamera jenis HXR-MC2500 media penyimpanan bisa menggunakan memory internal atau memeri eksternal/memory card. Jika memilih menggunakan memory card pastikan kartu memory dalam keadaan tidak terkunci.

b. Mengambil Kamera
secara teori, jika pengambilan gambar dilakukan dengan posisi handheld (tanpa menggunakan tripod), maka biasakan mengambil dengan tangan kiri, agar lebih mudah jika akan dipanggul di bahu. Tapi jika kamera nantinya akan dipasangkan di tripod, usahakan untuk mengambilnya dengan tangan kanan. Teknik pengambilan kamera ini mempermudah seorang cameraman saat akan memposisikan kamera.

c. Setting Kamera
Dalam proses ini, pengesetan dilakukan melalui menu pada kamera. Tidak semua menu settingan perlu dirubah, karena ada beberapa yang sudah dibuat standar oleh pabrik. Setting yang bisa dilakukan diantaranya menentukan resolusi video yang akan dipakai termasuk dengan speed recordnya. Selain resolusi kita juga sering melakukan setting untuk pengaturan ring manual, biasanya kita menggunakan settingan ini untuk mengatur iris secara manual.

d. Cek & Ricek
sebelum proses rekaman dimulai, pastikan melakukan cek dan ricek untuk perlengkapan yang akan digunakan untuk proses pengambilan gambar, diantaranya: apakah baterai masih penuh atau perlu di charge, apakan microphone tidak ada masalah, jika menggunakan tripod apakah tripod berfungsi dengan baik atau tidak, apakah kamel sudah sesuai, apakan stok memory cukup, apakah perlengkapan cahaya (jika menggunakan) sudah berfungsi, apakah cadangan listrik tersedia dengan cuku, dan yang terakhir apakah kabel audio video dalam kondisi bagus.
 
3. PEMASANGAN PERALATAN PENDUKUNG KAMERA
Peralatan pendukung kamera bervareasi sesuai dengan kebutuhan seorang cameramen. Peralatan pendukung yang biasa digunakan diantaranya Tripod, Lampu/lighting, Reflektor cahaya, Microphone, dan Earphone.
a)    Tripod
Penyangga kamera dengan tiga kaki berfungsi untuk membuat kamera stabil sehingga gambar yang diambil tidak bergoyang. Sebuah tripod mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:

Kamera dilekatkan dengan tripod melalui sebuat penampang kecil yang dapat dikunci pada knob yang ada di bagian atas kamera. Pergerakan kamera secara vertikal dan horizontal dilakukan dengan sebuah tungkai handle.

b)   Lampu
Lampu diperlukan bila keadaan cahaya terlalu gelap, selain itu juga digunakan bila ingin membuat efek tertentu yang diinginkan. Terdapat berbagai jenis lampu yang bisa digunakan dalam produksi video. Jika memiliki dana yang terbatas, produksi video dapat memanfaatkan lampu yang ada dengan dimodifikasi sedemikian rupa, misalnya lampu belajar. Jika ingin memancarkan cahaya yang fokus dapay langsung diarahkan kepada objek, namun bila ingin cahaya yang lembut dapat dilapisi dengan kain polos yang halus.

c)    Reflector
Alat ini berfungsi untuk memantulkan sumber cahaya dari alam atau lampu untuk memberikan cahaya tambahan. Di pasaran, pemantul ini tersedia dalam berbagai warna (putih, emas, perak), namun jika kemampuan dana terbatas, reflektor bisa dibuat dari selembar kain atau styrofoam.

d)   Microphone
Meskipun kamera sudah dilengkapi dengan microphone internal, juga disarankan untuk memiliki microphone eksternal. Setiap microphone memiliki taraf hasil (level output) yang berbeda, sehingga dalam situasi yang berbeda tentunya microphone yang dibutuhkan berbeda pula.
 
4. MENGUJI ASPEK PENGOPERASIAN KAMERA
Sebelum digunakan untuk mengambil gambar, terkadang beberapa aspek kamera perlu diuji terlebih dahulu agar hasil pengambilan gambar nantinya sesuai dengan harapan. Pengujian ini harus dilakukan dalam keadaan kamera menyala, dan yang biasa  diuji telebih dahulu adalah White Balance, Fucus, intensitas cahaya yang masuk, zooming, dan microphone/audio.

a)    White Balance
White balance bertujuan untuk mensosialisasikan lensa kamera dengan keadaan sekitar objek perekaman.

Hal ini dilakukan karena setiap tempat memiliki cuaca, kepekaan cahaya, dan tekstur yang berbeda, sehingga dengan mengatur white balance akan didapatkan gambar ideal yang sesuai dengan lingkungan bersangkutan.

b)   Focusing
Focusing adalah usaha mencari gambar objek yang paling jauh dari semua objek dengan ukuran gambar (frame size) paling dekat (extreme close up) dan memposisikan gambar sejelas mungkin dengan memutar ring focus.

Selanjutnya juru kamera bisa melakukan zoom in – zoom out untuk mendapatkan variasi gambar yang diperlukan. Jika zoom digunakan sebelum Focusing akan terjadi blur (out of focus) saat posisi zoom in berakhir di zoom out. Para kameramen pemula biasanya menggunakan mode auto untuk white balance dan focus.

c)    Zooming
Zooming digunakan untuk memperbesar atau memperkecil objek tanpa memindah kamera. Dalam tombol zoom terdapat dua pilihan yaitu Zoom In untuk memperbesar objek (T) dan Zoom Out untuk memperkecil objek.

d)   Microphone
Penggunaan Microphome internal banyak digunakan terutama jika kondisi dana terbatas. Atur saklar Audio In (CH1 dan CH2) hingga beralih ke posisi front. CH1 akan merekam audio ke saluran kiri (L-Ch) sementara CH2 akan merekam audio ke saluran kanan (R-Ch).

Untuk menguji audio yang masuk, bisa dilihat melalui indicator audio yang muncul di LCD kamera. Dan kita bisa mengaturnya melalui menu settingan di kamera untuk audio level.

5. PELEPASAN KAMERA DAN PERALATAN PENDUKUNG
Setelah proses pengambilan gambar selesai, kamera dapat dimatikan dengan memutar tombol power mode ke arah off. Jika menggunakan tripod maka lepaskan kamera dari tripod dengan hati-hati. Beberapa hal berikut perlu diperhatikan dan difahami bersama untuk merawat kamera agar tidak cepat rusak.
  1. Jika kamera digunakan dalam waktu yang lama, maka bodi kamera akan menjadi panas, namun ini bukan gangguan.
  2. Jauhkan kamera dari peralatan yang menghasilkan medan magnet seperti ponsel, microwave oven, tv, dan perlengkapan video game.
  3. Jangan menggunakan kamera dekat dengan transmitter multimedia atau kabel bertegangan tinggi.
  4. Jangan menyemprotkan pembasmi serangga atau zat kimia karena dikhawatirkan akan merusak lapisan bodi kamera.
  5. Jika menggunakan kamera di tempat berair/berpasir, lindungi kamera agar tidak basah dan berpasir/debu.
  6. Jangan sampai terantuk apalagi terjatuh.
  7. Jangan menggunakan cairan beralkohol untuk membersihkan kamera.
  8. Bersihkan kamera / LCD dengan kain yang lembut dan kering.
  9. Untuk membersihkan viewfinder, terlebih dahulu lepas viewfinder lalu bersihkan, jika debu sulit dibersihkan maka bisa menggunakan kapas basah lembab (tidak terlalu basah)
Setelah dipastikan bahwa selama digunakan sampai dimatikan kamera tidak mengalami permasalahan, lepaskan baterai kamera kemudian pasang tutup pelindung lensa. Baru yang terakhir adalah memasukan kamera beserta perangkat pendukungnya ke dalam tas penyimpanan.

Pada saat ini terdapat beragam jenis kamera yang beredar di pasaran. Ada banyak aspek yang bisa dipertimbangkan dalam memilih kamera. Apa saja faktor yang paling sering digunakan dalam memilih kamera?

Faktor yang paling sering digunakan dalam memilih kamera:

1. Kemudahan Pengoperasian
Salah satu keputusan penting sebelum membeli kamera video untuk melihat bagaimana alat ini
dioperasikan. Juru kamera tentu tidak ingin kehilangan momen menarik yang ingin diabadikan hanya karena kamera membutuhkan beberapa kali tekanan tombol dan beberapa menit untuk mulai merekamnya.

2. Format Hasil Rekaman
Bagaimana hasil rekaman kamera video bisa dilihat? Apakah harus diserahkan terlebih dahulu ke profesional untuk mengubahnya ke format yang bisa dilihat, atau langsung saja plug n play ke komputer atau TV dan hasilnya langsung kelihatan.

3. Resolusi Hasil Rekaman
Kualitas gambar kamera video akan sangat ditentukan oleh kualitas resolusinya. Video kamera memiliki berbagai macam resolusi yang digambarkan mulai dari VGA sampai mega pixel. Sebagai perbandingan, layar monitor mungkin memiliki resolusi 640x480 atau 1024x768. Jika hasil rekaman adalah 352x288, maka untuk menampilkan full screen di layar monitor harus menarik gambar sehingga tidak sesuai dengan ukuran aslinya dan menjadi pecah.

4. Frame Per Second
Kamera yang baik memiliki jumlah Frame Per Second (FPS) yang tinggi. FPS yang rendah akan menyebabkan hasil rekaman video menjadi terputus-putus. Kamera video yang paling sederhana memiliki FPS 15, hasilnya masih patah-patah. Sedangkan FPS 25 sudah cukup untuk dapat diikuti mata tanpa kelihatan terputus- putus dengan budget yang paling sedikit.

5.Manual atau Otomatis
Kamera high end memiliki full manual control. Fokus manual kontrol, kendali eksposur secara manual, manual white balance, manual tingkat audio DNS dan sebagainya. Kamera ini juga dapat mengatur kontrol otomatis jika kameramen berada dalam situasi bergerak, tetapi kontrol manual lebih disukai oleh videografer serius.

Catatan:
Di tangan kameramen profesional handheld (handholding) atau mengoperasikan kamera dengan menggunakan tangan sabagai tumpuan, efek ini mungkin akan terlihat bagus namu ketika dilakukan oleh cameraman pemula terutama ketika melakukan zooming, pan dan tilt maka justru akan memperlihatkan keamatiran dari kameramen tersebut dan gambar teknik menggunakan kamera tanpa menggunakan tripod mounting seperti tripod atau monopod. 

Beragam cara menggunakan kamera video tanpa bantuan tripod dengan tetap diharapkan pengambilan gambar akan lebih stabil walaupun pengambilan gambar dilakukan dalam waktu yang lama, yaitu antara lain:
a) Menggunakan kedua tangan untuk menahan kamera.
b) Posisi kameramen sambil duduk, menggunakan lutut sebagai penahan tangan.
c) Lutut kaki kiri menahan di lantai/tanah, tekniik ini dinamakan kneeling.
d) Pengambilan gambar dengan cara kamera dipanggul sambil tiarap.

=============

Bahan Materi Teknik Pengolahan Audio dan Video:

BAB I Alur Proses Produksi Multimedia
BAB II Prosedur Pengopeerasian Kamera Video
BAB III Teknik Pergerakan Kamera Saat Pengambilan Gambar Bergerak
  • Sub Materi A. Sudut Pandang Pengambilan Gambar Bergerak
  • Sub Materi B. Bidang Pandang Pengambilan Gambar Bergerak (Frame Size0
  • Sub Materi C. Gerakan Kamera dalam Pengambilan Gambar
BAB IV Tata Cahaya Gambar Bergerak
  • Sub Materi A. Mengenal Tata cahaya
  • Sub Materi B. Prinsip dan Jenis Tata Cahaya
  • Sub Materi C. Kualitas Cahaya dadn Perangkat Tata Cahaya
BAB V Penyuntingan Video Menggunakan Aplikasi Editing Pengolah Video
  • Sub Materi A. Mengenal Perangkat Lunak Pengolah Video
  • Sub Materi B Mengoperasikan Perangkat Lunak Pengolah Video
BAB VI Penggunaan Efek pada Video
  • Sub Materi A. Mengenal Efek pada Adobe Premiere
  • Sub Materi B. Preset Efek pada Adobe Premiere
BAB VII Manipulasi Audio dalam Aplikasi Pengolah Audio Digital
  • Sub Materi A. Mengenal Konversi Format Audio
  • Sub Materi B. Memanipulasi Audio Digital
BAB VIII Pengolahan Audio Dipadukan dengan Video
  • Sub Materi A. Mengolah Audio Secara Manual
  • Sub Materi B. Mengolah Audio dengan Audio Mixer
  • Sub Materi C. Memadukan Efek Audio pada Klip Video
BAB IX Mengevaluasi Produk Audio Visual
  • Sub Materi A. Mengenal Karakteristik Produk Audio Visual
  • Sub Materi B. Kriteria Penilaian Produk Audio Visual 
=====================================================================
Sumber referensi
Buku Siswa Teknik Pengolahan Audio Video Kompetensi Keahlian Multimedia
https://www.mediahanjar.com/
https://www.mediainformasionline.com/



Baca Juga
Selanjutnya kalian mau dibuatkan artikel tentang apa? Tulis dikolom komentar ya!!!

Posting Komentar