"Belajar Bikin Gambar AI dari NOL! GABUNG SEKARANG!

3.1 Prinsip Penting Untuk Merancang Desain User Interface (UI) Dalam Pembuatan Media Interaktif / Game Interaktif yang Baik

UI Game
BAHYUDINNOR.COM - Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Antarmuka / User Interface (UI). Antarmuka (Interface) merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem. Antarmuka (Interface) dapat menerima informasi dari pengguna (user) dan memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi. Antarmuka (Interface)  berfungsi untuk menginput pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan sistem pakar (ES), menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan pemakaian sistem secara berurutan  sehingga pengguna mengerti apa yang akan dilakukan terhadap suatu sistem.

Secara gampang User Interface dapat diartikan sebagai tampilan desain atau desain antar muka perangkat lunak, seperti komputer, smarthphone, website maupun game. User Interface penting untuk memaksimalkan pengalaman pengguna. Seringkali kita merasa jenuh atau bosan dengan sebuah game, padahal konten yang di suguhkan sudah menarik, hal ini dapat disebabkan oleh User Interface yang kurang baik. Beberapa penyebab user interface kurang menarik adalah kesalahan saat melayoutnya. Layout untuk tampilan sebuah game memiliki aturannya masing-masing, seperti seberapa besarnya sebuah button close dan dimana letaknya yang membuat nyaman pengguna.

Berikut ini beberapa inspirasi desain interface yang bisa kamu cermati dan bisa dijadikan sebagai refensi membuat Game/Media Interaktif.
Contoh User Interface 1

Contoh User Interface 2

Contoh User Interface 3

Contoh User Interface 4


Contoh User Interface 5


Desain Game UI Lengkap


Dalam membuat Desain User Interface atau Antarmuka terdapat beberapa prinsip penting. Adapun penjelasan masing-masing prinsip adalah sebagai berikut.
1. User Compatibility
Antarmuka diibaratkan sebagai pintu gerbang untuk masuk kesistem dengan diwujudkannya kedalam sebuah aplikasi software. Oleh karena itu, sebuah software seolah-olah mengenal usernya, mengenal karakteristik user-nya, dari sifat sampai kebiasaan manusia secara umum.

Perancang harus mencari dan mengumpulkan berbagai karakteristik serta sifat dari user. Hal Ini dikarenakan antarmuka harus disesuaikan dengan user yang jumlahnya bisa jadi lebih dari satu dan memiliki karakter yang berbeda. Hal tersebut harus disiapkan dari awal oleh perancang dan tidak dianjurkan merancang antarmuka dengan didasarkan pada dirinya sendiri. Untuk mengetahui kårakteristik dan sifat user, langkah yang dilakukan yaitu dengan melakukan survei. Sebagai contoh UI sebuah game edukatif anak-anak maka UI nya menesuaikan genre anak-anak dan begitupun sebaliknya.
Contoh Desain UI Aplikasi

2. Product Compatibility (Kompatibilitas Pengguna)
Product compability artinya user interface harus sesuai dengan sistem aslinya karena terkadang terdapat sebuah aplikasi menghasilkan hasil yang berbeda dengan sistem manual. Dengan adanya aplikasi diharapkan dapat menjaga produk yang dihasilkan bahkan menghasilkan produk yang lebih baik. Contohnya aplikasi sistem melalui user interface diharapkan dapat menghasilkan laporan dan informasi yang detail dan akurat dibandingkan dengan sistem manual.


3. Task Compatibility
User interface pada sebuah aplikasi (multimedia) harus mampu membantu para user dalam menyelesaikan tugasnya. Membantu di sini artinya tidak membuat bingung bagaimana menjalankan aplikasi tersebut. Semua tugas dan pekerjaan harus ada dan ditampilkan melalui user interface tersebut. Misalnya user hanya klik Setup, tekan tombol Next, Next, Next, Finish, OK untuk menginstal suatu aplikasi.

4. Work Flow Compatibility
Sebuah aplikasi sistem mengambil dari sistem manualnya di mana di dalamnya terdapat urutan
Kerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Banyaknya urutan kerja, membuat user mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini dikarenakan user mengálami kebingungan ketika urutan pekerjaan yang ada pada sistem manual tidak ditemukan pada aplikasi. Dengan work flow compatibility, akan memudahkan pengguna dalam mempercepat tugasnya.

5. Consistency
Sebuah sistem harus sesuai dengan sistem nyata serta sesuai dengan produk yang dihasilkan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dalam menjalankan sistemnya menggunakan aplikasi sistem yang berbeda di setiap divisi, tetapi ada pula perusahaan yang menggunakan aplikasi yang sama di divisi yang berbeda.

Oleh karena itu, harus memperhatikan hal-hal yang bersifat konsisten pada saat merancang aplikasi khususnya antarmuka (interface).

Contoh hal-hal yang bersifat konsisten adalah bagian penerapan warna, struktur menu, font, format desain yang seragam pada antarmuka di berbagai bagian. Dengan konsistensi, user tidak mengalami kesulitan pada saat berpindah posisi pekerjaan atau berpindah lokasi dalam menyelesaikan pekerjaan karena secara keseluruhan tampilan, struktur menu, dan hal lainnya pada sistem adalah sama.

6. Familiarity
Familiarity berarti memberikan tampilan yang berkesan kepada pengguna. Maksudnya, memberikan tampilan awal yang membuat user terkesan dan tidak kebingungan dalam mengoperasikannya. Sebagai contoh tampilan user interface interface pada Game yang diproduksi Educa Studio.

7. Simplicity
Memberikan sistem sederhana yang tidak membuat si pemakai kebingungan. Hal yang membuat si pemakai bosan ialah dengan sistem yang tidak sederhana atau bisa di bilang dengan berbelit. Tetapi si pemakai akan merasa senang apabila sistem itu mempunyai nilai kesederhanaan

Kesimpulan:

Jadi dari ini kita dapat memahami bahwa UI juga berpengaruh terhadap UX (Pengguna) yang akan didapat oleh user, dengan adanya UI user menjadi terbantu untuk beradaptasi dengan jenis game yang user mainkan.

 Aktifkan Notifikasi Blog

Baca Juga
Selanjutnya kalian mau dibuatkan artikel tentang apa? Tulis dikolom komentar ya!!!

Posting Komentar